Jangan Ingat Aku Melalui Guruh

Andai waktu menerima suap

berhentikan semua giat

Silam kulawat

memangkumu dengan hikmat

Kau, bunga bakung berwangi semerbak

Kau, buyung dari semua cahaya dan putri dari semua sajak

Bisakah maaf nanti disematkan saat ini?

Bisakah meminta gaung berhenti berbunyi?

Maafkan aku tentang luka

Ampuni aku akan cedera

Jangan kau ingat aku melalui guruh

Ingat aku melalui peluh dan niat acuh

Jangan kau ingat aku melalui semua yang runtuh

Ingat aku melalui rapuh dan simpuh

Jangan kau simpan semua gemuruh

karena aku tak tahu bagaimana bunga bertumbuh

Ikut pula kuterbunuh

Tujuh puluh kali tujuh

Sekarang matahari sudah teduh

Semoga bersama rintik kau dapat turut luruh

Andai waktu menerima suap

ku tak mau beradu ratap

Biar bubar dunia tunas kudekap

Previous
Previous

Tresna Pada Nama

Next
Next

Dimana Rumah