Jadilah Biasa Biasa Saja

Tadi siang ketika aku sedang menyikat gigiku, munculah sebuah pikiran:

Sepanjang hidup kita, kita sudah terbiasa berlomba-lomba mengejar yang paling baik. Sekolah dengan pendidikan paling bermutu, menjadi mahasiswa atau pegawai kantor yang selalu naik ke hulu, membeli barang-barang paling baru, dengan kehidupan yang tidak pernah membuat malu.

Dulu aku pun begitu. Hanya menginginkan yang terbaik. Baju dengan merek terbaik, makanan yang paling mahal, semua hal yang paling bagus yang aku bisa dapatkan. Namun benar adanya, memiliki yang terbaik bukan berarti menjadi paling bahagia. Senang? iya. Bahagia? tidak begitu.

Lalu aku berpikir, bagaimana kalau aku membatasi pemikiranku di dalam lingkup filsafat, melepaskan diri dari kapitalisme sejenak. Lima menit saja.

Mengapa harus terbaik? Apakah yang biasa-biasa tidak baik?

Mengapa harus nomor satu? Apakah nomor tiga atau tempat tidaklah berarti?

Bajuku belum robek, warnanya pun belum pudar. Lalu mengapa aku ingin membeli lagi secara tidak sabar? Makanan sebagai bahan bakar tubuh, apa perlu menghabiskan beratus-ratus ribu untuk nikmatnya lidahku? Kendaraanku masih bisa membawaku dari satu titik ke satu titik lainnya. Apakah sangat penting memiliki kendaraan baru? Percakapan terbaikku dilakukan di ruang tamu rumah temanku. Apakah lokasi dimana kita bertemu akan menentukan kualitas pertemananku? Wajahku utuh, tubuhku sehat. Tidak perlu membeli krim wajah berjuta rupiah dan melakukan tipu muslihat. Lalu untuk apakah aku melakukan semua itu? memuaskan diri sendirikah? atau berusaha membuktikan kepada orang lain kah?

Sedangkan apa yang benar berharga, apa yang benar kekal, tidak dapat dilihat oleh mata manusia.

Untuk apa aku membangun sebuah citra supaya dapat dilihat manusia lainnya? Apakah mereka yang menentukan surga dan nerakaku kah? Atau apakah mereka yang menentukan seberapa berharga hidupku kah Sedangkan pertemuan kami mungkin hanya beberapa menit saja.

PIkiranku selesai sudah. Gigi sudah disikat terlalu lama. Nanti rontok.

Previous
Previous

Pembunuhan Karakter

Next
Next

Yang Terbaik