Yang Terbaik

Melanjutkan pembahasan mengenai yang biasa-biasa saja:

Mengapa kita mencari yang terbaik? Karena kita pada dasarnya mencari kesenangan. Kita senang ketika kita dipuji, makan enak, maupun memiliki hubungan sex yang indah. Lalu apakah salah untuk mencari kesenangan? Tentu tidak. Hari ini saya akan mengambil dari sudut pandang Epikureanisme.

Epikureanisme adalah salah satu prinsip filsafat yang mengajarkan kita untuk mengejar kesenangan di dunia (hedonisme). Namun banyak orang salah paham akan pokok filsafat ini. Mereka berpikir bahwa apa yg diajarkan Epikuros adalah mengejar kesenangan tak terbatas. Padahal, menurut Epikuros, secara alami, memang kita sbg manusia mengejar kesenangan. Namun tipe kesenangan ini yang harus kita batasi. Ketika kita menjadikan barang-barang sangat mewah dan pujian-pujian orang sebagai hal yang sangat penting, maka ketika semuanya hilang, kebahagiaan kita pun akan hilang.

Inti dari ajarannya adalah kejarlah hal-hal sederhana (ini kata kuncinya) yang membuatmu senang. Hal-hal yang selalu ada setiap hari dan tidak perlu usaha yang terlampau berlebihan.

Contohnya, saya secara pribadi menikmati roti danish mini yang dijual di Transmart setiap hari minggu. Simpel. Kemungkinan besar, Transmart akan selalu membuatnya setiap hari minggu sesuai jadwal. Ini sesuatu yang saya tidak harus mencari sampai ke ujung dunia, jadi saya bisa menikmatinya tanpa dedikasi yang berlebihan.

Epikuros mengajarkan pula seni mengukur dimana pilihan kita, dalam jangka panjang, seharusnya dapat memberikan kebahagiaan dibandingkan dengan kesengsaraan. Jadi janganlah kita makan sampai terlalu kenyang pada saat ini karena perut kita akan sakit nantinya.

Kesimpulannya, seorang hedonist, menurut Epikuros, harus memiliki kontrol diri dan kebajikan untuk membuat keputusan. Dia juga mengajarkan kita supaya melatih diri sendiri untuk mengurangi kebutuhan, supaya kita tidak menginginkan lebih.

Previous
Previous

Jadilah Biasa Biasa Saja

Next
Next

Menginginkan Hal Lain