Jeda Begitu Sungkawa
Di hari yang ditandai akan rindunya aku kepadamu
Jeda begitu sungkawa melelangkan pecahan waktu
Selepas lari dan menanti di hari ke seribu
aku nyatakan "selalu, selalu" pada rajaku
Karena malam tidak bisa selalu berkutat
aku turut mengarak rindu lambat-lambat
Karena pagi tak bisa selalu bergelumat
ku simpan ketabahan yang amat menyayat
Hanya melalui puisi-puisi yang berkelopak
keberadaanmu akhirnya berpihak
"selalu, selalu"
"selalu, selalu"
selalu.