Biru

Renjana tak seharusnya berwarna biru, 

namun engkau selalu datang menyeka rindu. 

Seperti anak-anak dari sebuah jeda, 

engkaulah luka yang tak terasa. 

Membisikkan elegi 

sembari merengkuhku menyambut dunia. 

Melalui tatapanmu yang mematahkan hati, 

kau pun beri aku satu hari untuk selamanya. 

Previous
Previous

Janji Belum Terjamu

Next
Next

Merah Jambu