Ada Kekuatan di dalam Kebaikan
Mengalahlah.
Mengalah bukan karena tidak mampu melawan, tetapi karena memahami bahwa tidak setiap kemenangan menghasilkan kebaikan.
Manusia percaya bahwa kebaikan adalah kelemahan. Dan manusia yang lemah mudah dijajah.
Manusia percaya bahwa dominasi adalah bentuk dari kekuatan. Dan manusia yang kuat adalah manusia yang mampu menguasai.
Tetapi,
Ada kekuatan di dalam kebaikan.
Karena sangat mudah untuk menyerah kepada ego.
Sangat mudah untuk melepaskan segala amarah terpendam dan cawut maut perasaan tanpa kendali.
Amat mudah mengucap kata keji di ujung lidah hanya demi menyakiti, memuaskan ego pribadi.
Namun dibutuhkan kekuatan untuk menenggelamkan segala keagungan diri.
Dibutuhkan kekuatan untuk mau menunduk.
Dibutuhkan kekuatan untuk menahan keinginan mengganjar orang yang pantas diganjar.
Dibutuhkan kekuatan untuk dapat memilih menjadi baik dalam kemarahan.
Serta,
Ada kedamaian di dalam kebaikan.
Kebaikan menciptakan kedamaian karena kebaikan mengajak kita untuk berguyup rukun dengan apa yang kita lakukan.
Kebaikan menutup cerita masa lampau, sehingga kita tidak terus menerus mengulang masa lampau dan bertanya-tanya kepada diri sendiri: apa yang kita bisa lakukan? apa yang bisa aku ubah waktu itu?
Kebaikan menciptakan kedamaian karena kebaikan yang sejati tidak memiliki ekspektasi.
Jadilah baik. Pilihlah hal-hal baik. Niscaya hidupmu akan baik.