Si Burung Gereja

Tidak semua orang menyukai kita

Begitu pula dalam romansa

Jadi kalau ada yg bilang kita jelek gemuk atau tak berharga

Tak usah ke hati terbawa

Karena tidak selalu angsa bertemu dengan angsa

Kadang angsa bertemu dengan burung gereja

Berwarna cokelat standar, bahkan kurang dari biasa

"Angsa, angsa, kenapa kamu begitu tercela"

Padahal dia sendiri tengik, butut dan tak bersahaja

Namun berpikir dirinya istimewa

Burung gereja, burung gereja

Ada-ada saja

Previous
Previous

Aku Tamam

Next
Next

Rindu Teronggok