Roti

Musim mangga sudah mulai.

Tapi Bapak malah pulang membawa ritu.

Aku bosan dengan rotimu, Pak!

Aku muak denga bau tepung yang menempel di bajumu setiap engkau pulang.

Dia tak acuh mendengarkan keluhanku.

Menaruh roti di atas meja, di bawah harga diri.

Sekarang sudah dua bulan rumah sepi,

Bapak sudah tidak bisa mengolah ragi.

Arwahnya sudah teduh di alam abadi.

Kini aku tak bisa makan roti lagi.

Previous
Previous

Menikah

Next
Next

Bayang Matahari