Perputaran

Bangun

Memandang plafon yang lesu

Membuat kopi yang terasa payau

Muak akan gugusan rindu, regukan pilu dan matinya lampu

Diam

Macet di atas motor cicilan 

Di dalam helm dan sabar yang kekecilan

Pasai akan laguh-lagah dunia, badut yang ceria dan ucapan sampai jumpa

Duduk

memandang burung yang asing 

mendengar teman kerja yang bising

Jemu akan giat yang sebanding, damba yang menempel di dinding dan jemuran yang belum kering

Pulang

rebah di atas kasur bujang

masih menyeterui hati yang berang

Loya akan syafakat diri, kodrat yang dinanti dan seprai yang belum dicuci.

Tidur

Previous
Previous

Semoga Dikutuk Kau Jadi Anjing!

Next
Next

Hendakku Menjadi