Lalai

Kau pergi membawa doa di tanggal muda

Pulang menenggar beras di tanggal tua

Sudah terlalu lama kau merantau

Merambah jalan arungi malam

Menagih petang hindari siang

Sekarang kau sudah menyabung ayammu lagi

Sekarang kau sudah menghirup kopi tubrukmu di pagi hari lagi

Srekarang kau dengan taat mendengarkan azan lagi

Sekarang kau sudah duduk di kursimu lagi

Jadi untuk sekarang jangan kau lalaikan aku lagi.

Previous
Previous

Ibu, Saat Ini

Next
Next

Diorama